SenjaIni.com,PESAWARAN — Masyarakat Desa Sriwedari Kecamatan Tegineneng Kabupaten Pesawaran menerima bantuan sosial berupa dua unit sumur bor dari Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) dari Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, pada Selasa (06/08/2024).
Bantuan diserahkan oleh Ketua Umum PIPAS, Anna Reyhard, kepada masyarakat Desa Sri Wedari.
Penyerahan dihadiri langsung oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan (Ekeubang), Muhammad Alhusnuriski mewakili Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona.
Staf Ahli Bupati Bidang Ekeubang, Muhammad Alhusnuriski, sangat mengapresiasi Ketua Umum PIPAS atas kepedulian dan peran sertanya dalam pemberdayaan sosial di Kabupaten Pesawaran.
Alhusnuriski berharap kegiatan ini dapat membawa manfaat bagi masyarakat dalam mendapatkan akses air bersih serta membantu para petani dalam mengatasi kekurangan air.
“Melalui bantuan sumur bor ini, masyarakat dapat memanfaatkannya sebagai sarana air bersih untuk konsumsi rumah tangga, termasuk berperan penting dalam pengairan lahan pertanian bagi para petani,”katanya.
Bantuan sosial ini juga diharapkan dapat menstimulasi berbagai pihak dan pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan hal serupa guna membentuk kehidupan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
Dia juga berpesan kepada masyarakat yang telah menerima bantuan untuk senantiasa menjaga dan merawat fasilitas yang sudah dibangun dengan baik.
Sementara itu, Ketua Umum PIPAS Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Anna Reyhard, menyatakan bahwa selain memberikan bantuan sumur bor, pihaknya juga turut mengunjungi anak-anak di LPKA Bandar Lampung sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2024 lalu.
PIPAS juga menyerahkan bingkisan kasih untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pengembangan minat bakat anak di LPKA Bandar Lampung, berupa seperangkat alat musik dan sistem suara.
Menurut Anna, ini merupakan bentuk kepedulian, perhatian, serta kasih sayang kepada anak-anak di LPKA. Ia berharap bantuan ini dapat memotivasi anak-anak untuk tetap kreatif dan inovatif meskipun berada di tempat yang terbatas.
“Kalian masih punya banyak kesempatan untuk berbenah diri, mengembangkan potensi yang kalian miliki, dan menunjukkan kreativitas serta prestasi kalian kepada dunia, karena tempat terbatas ini tidak akan mampu membatasi kreativitas kalian,”tuturnya.
Kegiatan ini ditutup dengan penanaman pohon di lingkungan LPKA sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian alam serta ekosistem lingkungan. Turut hadir juga dalam kegiatan tersebut kepala UPT Pemasyarakatan serta Ketua PIPAS Cabang se-Provinsi Lampung. (Red).