6.1 C
London
Rabu, Februari 5, 2025

Yayasan Ananda Bakal Bangun Tempat Pemakaman, BPN Lebak Siap Bantu Status Tanah

(SI)LEBAK BANTEN – Kabar gembira bagi masyarakat pemeluk agama non muslim yang ada di Kabupaten Lebak Provinsi Banten.

Sebab, masyarakat non muslim akan segera memiliki tempat pemakaman, seluas 1,750 hektar yang dipusatkan di kawasan Kandangsapi, meliputi dua desa yakni, Desa Narimbangmulya dan Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung.

Selain itu juga akan dibangun pula rumah duka atau rumah tempat penyampaian bela sungkawa sebelum jenazah dimakamkan.

Sebagai informasi, Yayasan Ananda akan membangun pemakaman tersebut dan kini dalam tahap penyelesaian dokumen tanah.

Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Lebak, Aan Rosmana, berjanji akan segera membantu menyelesaikan status tanah agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.

Sementara, Ketua Yayasan Ananda Kabupaten Lebak, Yongki Kusuma mengatakan, bahwa saat ini pihaknya terus melakukan konsultasi ke Kantor Pertanahan Kabupaten Lebak.

“Tanahnya milik yayasan, tetapi nanti jadi milik umat, khusus untuk pemakaman non muslim,” kata Yongki Kusuma, Minggu (26/01/2025).

Menanggapi, Kiat Koen, selaku Pandita pemeluk agama konghucu mengatakan, meski tanahnya milik Yayasan Ananda Lebak (Konghucu), tetapi juga untuk pemeluk agama lain di luar pemeluk agama Islam,” kata Kiat Koen.

Ditambahkan, Yayasan Ananda Lebak sendiri, diakui Pendeta Koen, menempuh segala persyaratan untuk pembangunan tempat pemakaman dan rumah duka itu, sejak beberapa tahun lalu, pihaknya akan bersilaturahmi pula dengan tokoh masyarakat dan tokoh ulama di sekitar kampung Kandangsapi, tempat pemakaman itu berada.

“Kita perlu berkomunikasi dengan para tokoh,” tambah Pendeta Koen.

Rumah Duka, Tak Ada Kremasi

Rumah duka yang juga bagian dari tempat pemakaman itu hanya betul-betul sebagai tempat menyampaikan bela sungkawa. Tak akan ada acara di sini selain menjaga jenazah,

Rumah duka tentu saja bukan pula tempat kremasi (pembakaran mayat sebelum abunya, dalam guci, dilarung atau ditenggelamkan ke laut).

“Tak ada rumah kremasi di Kabupaten Lebak,” kata Pendeta Koen.

Sedangkan, Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak turut mengawal pembangunan rumah duka dan tempat pemakaman tersebut.

“Keikutsertaan FKUB didasarkan pada konteks kebersamaan antar anggota FKUB. Yayasan Ananda Lebak sendiri punya utusan di FKUB,” kata Ketua FKUB Lebak Drs. H. Zubaedi Khaerudin.

“Pengurusan tempat pemakaman memang bukan tugas pokok dan fungsi FKUB. Namun, karena masalahnya menyangkut antar umat beragama, maka FKUB ikut serta dan membatasi diri dalam hal-hal yang memang sewajarnya dilakukan oleh FKUB,” tambah Haerudin.

Potret Pemeluk Agama

Berdasarkan data dari Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lebak (semester 1, tahun 2024), ada enam kelompok pemeluk agama di Kabupaten Lebak, tersebar di 28 kecamatan. Keenam pemeluk agama itu terdiri dari Islam 1.389 orang, Kristen 1.870 orang, Protestan 1.113 orang, Hindu 82 orang, Buddha 997 orang, dan Konghucu 245 orang. Di samping itu, ada 13.945 pemeluk aliran kepercayaan kepada Tuhan YME, dikonsentrasikan di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar.

Potret pemeluk agama di atas ditulis pula dalam buku terbitan FKUB Lebak tahun 2024, lalu diakhiri dengan bahasan Ateisme dan Ateisme baru serta debat muslim versus Ateis. Ateisme dan Ateisme.

Maksud FKUB, sebagai isyarat, bahwa Ateis dan Ateisme baru harus dicegah di Indonesia secara bersama-sama oleh seluruh penganut agama dan aliran kepercayaan kepada Tuhan YME.

“Sila pertama Pancasila adalah “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Mempertahankan Pancasila, termasuk mempertahankan sila pertama, hakikatnya pula tugas semua, tugas pemeluk agama yang memang meyakini adanya tuhan,” kata Haerudin.

Buku Adakah Tuhan, ditulis A. Hassan, tokoh Persatuan Islam (PERSIS) generasi awal, sebagai bukti bahwa seorang muslim bisa menundukkan seorang Ateis. Ada cuplikan perdebatan di buku itu (hal. 114 – 117), dan A Hassan tampil dengan kekuatan ilmu mantiknya (logika), sehingga sang Ateis pun bertekuk lutut. (Indra).

Latest news
- Advertisement -
- Advertisement -
Related news
- Advertisement -

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here